Minggu, 19 Agustus 2012

AUTOBIOGRAFI

Kali ini saya ingin mencoba untuk membuat tulisan tentang Autobiografi atau bisa disebut juga riwayat hidup pribadi yang ditulis sendiri. 

Lisa Nurfitriani. Lahir di Jakarta, 23 Maret 1992. Anak pertama dan satu-satunya putri dari M. Nur dan Husni. Ayah saya adalah seorang supir dan Ibu saya hanya seorang Ibu Rumah tangga biasa. 

Tanpa mengenal TK (Taman Kanak-kanak) seperti anak-anak lainnya, di usia ke 5 (Lima) tahun saya sudah bisa membaca. Oleh karena itu, pada usia 5 tahun saya sudah bersekolah di salah satu SDN daerah Kranggan Pondok Gede. Hanya sampai kelas satu, kemudian keluarga saya pindah ke Bogor, saya pun melanjutkan sekolah di SDN Semplak I Bogor. Namun hanya sampai kelas 3 saja, akhirnya keluarga saya pindah ke Manggarai-Jakarta Selatan dan akhirnya, saya menamatkan SD di SDN Manggarai 05 pagi tahun 2004.

Dulu saya hanya seorang siswa biasa yang tak pernah mendapatkan peringkat nomor satu di kelas. Saya lulusan SMPN 57 Jakarta Selatan tahun 2007 dan pernah menjadi juara pertama pada lomba Story Telling Bahasa Inggris tingkat kecamatan Setia Budi. Saya merupakan lulusan dari SMK N 16 Jakarta Pusat jurusan Administrasi Perkantoran tahun 2010. 

Waktu SMK saya mulai aktif mengikuti berbagai kegiatan organisasi, antara lain:
  1. Saya terpilih menjadi Ketua Ekstrakurikuler English Club tahun pelajaran 2008-2009.
  2. Saya terpilih menjadi Sekretaris Osis tahun pelajaran 2008-2009.
  3. Saya terpilih menjadi Duta Lingkungan perwakilan sekolah untuk mengikuti organisasi pelajar cinta lingkungan (Teens Go Green) se-DKI Jakarta yang diselenggarakan oleh yayasan KEHATI, PT. Pembangunan Jaya Ancol  dan Dinas Pendidikan DKI Jakarta pada tahun 2008-2009.
Ketertarikan saya pada berbagai hal, membuat saya selalu ingin mencoba hal-hal baru. Alhamdulillah berbagai kesempatan untuk mengikuti lomba akademik selalu menyertai saya, meskipun saya jarang menjadi juara Pertama namun setidaknya ini benar-benar pengalaman berharga yang saya alami. pengalaman dimana saya bisa mengetes mental saya untuk tampil di depan umum dan menjaga melodi detak jantung yang terus saja berbunyi "Dag dig dug" . Adapun berbagai lomba yang pernah saya ikuti saat masih duduk di bangku SMK, antara lain :
  1. Juara Pertama lomba dongeng Bahasa Indonesia tingkat SMA, SMK dan sederajat se-Jakarta Pusat tahun 2007.
  2. Pernah mengikuti lomba "Digital English Presentation" Se-Jabodetabek, namun hanya masuk 10 besar pada babak semi final.
  3. Terpilih menjadi siswa perwakilan DKI Jakarta untuk mengikuti kongres "The 9th International Congress On AIDS in Asia and The Pasific" yang diselenggarakan di Bali pada tahun 2009 dan diikuti oleh kurang lebih 5.000 peserta se-Asia Pasific.
  4. Menerima piagam penghargaan sebagai Peringkat Dua dalam kegiatan belajar mengajar program keahlian Administrasi Perkantoran tahun pelajaran 2008-2009.
  5. Terpilih menjadi peserta pada Lomba Simulasi Sidang ASEAN (ASEAN Model) tingkat SMA, SMK dan MA se-DKI Jakarta yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal kerjasama ASEAN, Departemen Luar Negeri, Bekerjasama dengan Universitas Pasundan Bandung tahun 2009.
  6. Juara Pertama pada lomba kompetisi presentasi power point tingkat Nasional dalam peringatan hari AIDS sedunia tahun 2009.
  7. Pernah menjadi presenter televisi pada program "Anda Bersiaran Untuk Anda" dalam rangka ulang tahun TvOne yang ke-2 tahun 2010.
  8. Peringkat III (Tiga) dalam Ujian Nasional dan Ujian Sekolah tahun pelajaran 2009-2010.
  9. Menjadi Perwakilan siswa DKI Jakarta untuk mengikuti Advokasi Nasional yang diselenggarakan oleh WPF Indonesia tahun 2009.
Saya juga pernah mengikuti beberapa training, antara lain :
  1. Telah berpartisipasi dalam implementasi program Modul DAKU (Dunia Remajaku Seru) tentang pendidikan sex dan kesehatan reproduksi yang diselenggarakan oleh Yayasan Pelita Ilmu dan WPF tahun 2009.
  2. Mengikuti pelatihan "Tampil Cantik Alami Seutuhnya" yang diselenggarakan oleh Sari Ayu Martha Tilaar pada tahun 2009.
  3. Telah berpartisipasi sebagai peserta seminar "Menanggapi krisis ekonomi: Investasi pada perempuan adalah pilihan cerdas." yang diselenggarakan oleh Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia bekerjasama dengan United Nations Population FUND (UNFPA) tahun 2009.
  4. Mengikuti Pelatihan Kompetensi  Administrasi Perkantoran yang diselenggarakan oleh PT. Trainindo Services International tahun 2010.
  5. Telah mengikuti dan menyelesaikan uji sertifikasi program komputer Office yang diselenggarakan oleh SMKN 16 Jakarta tahun 2010. 
Pada bulan Mei 2010, Alhamdulillah saya dinyatakan "LULUS" ujian  Nasional dan Ujian Sekolah. Sejak saat itu saya melamar pekerjaan di salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang Minyak Bumi dan Gas. Pengalaman pertama melamar pekerjaan dan Alhamdulillah saya diterima sebagai Receptionist. 

Sekitar 5 bulan saya menjadi receptionist di perusahaan tersebut. Kemudian atasan saya meminta saya untuk menjadi staff Administrasi. Dengan senang hati, saya menerima tawaran tersebut. Berbagai ilmu baru dan pengalaman menarik seputar dunia pekerjaan saya dapatkan disini.

Satu kesimpulan yang bisa saya ambil, ternyata ilmu yang di dapat dari bangku sekolah belum tentu sama praktiknya di suatu perusahaan. Tidak hanya itu, disini saya juga belajar bagaimana berkomunikasi yang baik dengan orang lain, mengerti dan memahami setiap perbedaan karakteristik rekan sekantor.

Setelah 1 Tahun menjalani masa kontrak bekerja, akhirnya saya diangkat menjadi pegawai tetap. Selama bekerja di perusahaan ini, saya mendapatkan pengalaman yang sangat mahal dan berharga. Karena tidak hanya ilmu administrasi yang saya pelajari disini, tetapi juga saya belajar ilmu yang berkaitan dengan operasional di lapangan. 

Saya mendapatkan kesempatan untuk keluar kota seperti Semarang, Cirebon, Medan, Jambi, Palembang, Pekanbaru, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda untuk mengenal dan mempelajari dunia operasional secara nyata. Alhamdulillah, pengalaman yang sangat berharga yang tidak didapatkan oleh seorang staff administrasi di perusahaan lain.

Saya juga pernah mengikuti "Training and Awareness of Quality and Health Safety Management System ISO 9001:2008 & OHSAS 18001&2007." dan mengikuti "Internal Audit Training Of Quality and Health Safety Management System ISO 9001:2008 & OHSAS 18001&2007."  

Selain bekerja, saya juga kuliah di Universitas Indraprasta PGRI jurusan Pendidikan Bahasa Inggris kelas reguler sore.

Salam Semangat, Sampai Jumpa di Hari Kesuksesan !!!
 

Jumat, 17 Agustus 2012

Tak Terhingga Sepanjang Masa

Teringat nyanyian waktu masa kecilku.. Lagu ini sering sekali aku nyanyikan, mungkin semua temen-temen juga udah tau lagunya.. Liriknya sangat sederhana dan menyentuh hati.

Kasih Ibu
Kepada Beta
Tak Terhingga Sepanjang Masa
Hanya Memberi
Tak Harap Kembali
Bagai Sang Surya Menyinari Dunia...

Sudahkah kita membalas semua jasa-jasanya?
Sudah kah kita menyayanginya sepenuh hati?
Atau kita melakukan hal sebaliknya, sampai sekarang masih saja membuatnya lelah oleh tingkah laku kita??

Yang aku tau hari ibu itu jatuh ditanggal 22 Desember, sebenernya sih kalau menurutku setiap hari seharusnya dijadikan sebagai hari ibu. Tulisan kali ini, aku persembahkan untuk Ibuku tersayang yang tak pernah berhenti memberikan support dan doanya untukku. Dan untuk Ibu-Ibu luar biasa di seluruh penjuru dunia. ^_^

"Mother is my everything"

Berkat bimbingan dan didikannya, aku bisa menjadi seperti sekarang. Sosok yang kuat dan tegar dalam menghadapi berbagai rintangan kehidupan yang tak pernah berhenti menghiasi hidupku. 

Sosok Ibu yang sangat luar biasa lainnya juga aku temukan di hari ini, aku baru saja terinspirasi oleh Ibunya sahabatku. Wanita paruh baya yang sangat luar biasa hebatnya. Aku suka semangatnya saat Ia sedang merawat anaknya yang merupakan sahabatku yang sedang terbaring lemas di Rumah sakit.

Senyum ketulusan yang Ia pancarkan mengajarkanku untuk tegar dalam menghadapi apapun. Aku tahu sebenarnya Beliau sedih melihat anaknya yang sakit, lemah tak berdaya. Segala macam cara dilakukan agar anaknya kembali sehat seperti sediakala. 

Memberikan minum, membelikan obat-obatan, menemaninya tidur dan keluar untuk mencari udara segar, mengurus administrasi di Rumah Sakit dan berbagai kegiatan lainnya.

Aku mendapatkan pelajaran yang sangat-sangat berharga hari ini. Senyum dan tawanya, ketegaran, kesabaran dan kelembutan hatinya, perjuangannya yang tanpa pamrih, kasih sayang yang tiada henti, dan segala sesuatunya, kini menjadi ispirasiku untuk selalu menjaga dan menyayangi Ibuku seperti Ibuku yang tak pernah berhenti menyayangiku.

Semoga kita termasuk anak-anak soleh yang berbakti kepada kedua orangtua terutama Ibu. Tak mungkin memang kita membalas semua jasanya yang tak terhingga. Setidaknya kita bisa membuatnya tersenyum dengan tidak memperlakukannya seperti pembantu. Jika kita sudah bekerja, belikan lah sesuatu yang membuatnya senang, karena Jika Ia sudah dipanggil Sang Pencipta, tidak ada lagi yang bisa kita berikan kecuali doa.

Minggu, 12 Agustus 2012

Tiga Wanita Mencari Cinta

Waktu senja, dimana matahari sudah tenggelam dan bintang-bintang sedang bersiap-siap untuk menampakkan dirinya yang indah. Tak mau kalah, ketiga mahasiswi wanita yang masih belia pun bersiap-siap untuk mengikuti jam mata kuliah di kampus tercintanya, Universitas Pembangun Bangsa. 

"Masih jam segini" Ucap Marsha sambil melihat jam tangannya yang warna kuning gemerlap. Gadis cantik berkulit putih dan berambut panjang ini adalah salah satu mahasiswi jurusan sastra inggris. 
"Mending gw nongkrong dulu kali yaa di Pondok Sedap, kali aja nemu yang seger-seger" Ucapnya dalam hati. Sambil berjalan menuju tempat makan tersebut yang letaknya tidak jauh dari kampus. 
"PING" blackberrynya getar
"Dimana lo?" bbm dari Clara
"Woy, lagi otw menuju Pondok Sedap Clar, lo dimana?" balas Marsha
"Lagi di parkiran, oke gw nyusul kesana..  sama Betha juga?" 
"Betha katanya udah disana, oke gw tunggu disana yaa." kata Marsha
"Seeeeeppp" Balas Clara semangat.

"BAKSO PAK KUMIS" merupakan tempat favorit mereka. Marsha baru saja sampai, terlihat olehnya Betha yang sedang asik menuangkan saus sambal kedalam bakso super jumbo ke mangkuk putih yang bergambar ayam jago.
"Udah lama disini?" Sapa Marsha kepada cewek hitam manis nan bohay berpipi chubby
"Baru nyampe, nih baru mesen, mau makan apa lo?" Jawab Betha
"Hemmm.. Mie Ayam lebih yummy kayanya."
"Bang kumis, mie ayam dong satu kaga pake bakso yaakk." Teriak Marsha memesan kepada penjual yang sudah dikenalnya.
"Siap non." Jawab Pak Kumis, penjual bakso.

Tak lama kemudian muncul seorang gadis mungil berambut pendek, Clara yang berlari kecil menuju kursi dimana Marsha dan Betha duduk.
"Hay guys" Sapanya kepada sahabat senasib dan seperjuangan, Marsha dan Betha.
"Hey" Jawab Marsha dan Betha kompak sambil nyengir.
"Laper, makan bakso apa mie ayam yaa??" Ucapnya sambil mikir
"Yaelah, mie ayam bakso ajalah.. gitu aja kok ribed." Celoteh Betha
"hehehehe, iya juga sih.. Pak kumis, mie ayam bakso pake kuah yaaa.." sambil memesan pada Penjual, yang sedang sibuk menuangkan garam dan mecin ke mangkuk untuk pembeli yang memesan bakso.
"oke neng, siaplah." Ucap Pak Kumis, semangat melayani.

Betha, Clara dan Marsha adalah mahasiswi dari jurusan yang sama. Ketiganya masih jomblo. Memiliki makanan favorit yang sama, Mie ayam dan Bakso. Namun untuk tipikal cowok, mereka berbeda selera. Betha suka kepada pria smart, masalah gaya itu menjadi nomor kesekian baginya. Menurut Betha, cowok dikatakan "Perfect" jika Ia smart dalam hal akademik, mandiri, asik dan gak neko-neko.

Sedangkan tipikalnya Clara, sangat simpel. Dia suka sama cowok ganteng, tapi kalau cowoknya gak terlalu ganteng juga gak apa-apa sih, yang penting nyambung aja kalo diajak ngobrol.

Berbeda lagi dengan tipikalnya Marsha. Ia menyukai cowok yang berpenampilan biasa tapi terlihat luar biasa, bisa dibilang "cool" gitulah, pendiam dan agamamis. Sangat bertolak belakang dengan kepribadiannya yang rame dan cablak. Dan yang sangat kebetulan, ketua kelas mereka adalah sesuai dengan tipikalnya Marsha.

"hahhhhhh.. sumpah gue naksir berat sama Sammy." Ucap Marsha sambil mengelap keringat di Jidatnya dengan tisu. Sambal  lima sendok yang dituang ke mangkuk Mie ayam membuat keringatnya tak berhenti mengucur.

"hahayy.. siapa sih yang gak naksir ngeliat si Sammy, ketua kelas ganteng yang kalo jadi imam solat magrib suaranya bisa ngegeterin ati" Ucap Clara
"Mantep yee.. Masya Allah, andai gw bisa dapetin dia.. Bahagia dunia akhirat dah gw." Kata Marsha sambil membayangkan jika Ia bisa mendapatkan Sammy, sosok pria yang sangat Ia idam-idamkan untuk menjadi kekasihnya.

"Bener juga si Sha, gileee mantep lo kalo dapetin dia" Celetuk Betha membuat semangat Marsha berkobar.
"Gw coba buat deketin ah, siapa tau aja rejeki." Ucapnya bercanda namun dalam hatinya berharap 100 %.
"Lo jago Sha kalo bisa dapetin Sammy." Ucap Clara menyusul.

"Hem, emang gak gampang sih Sha, gw aja susah banget buat dapetin si Arif.. Heran banget gw, susah banget buat dapetin dia. Secara yaa, kita udah deket banget. Ibarat pemain bola nih yaa, sebenernya banyak banget peluang buat ngegolin, tapi susah banget ngejebolin ke gawangnya." Ucap Betha menggebu-gebu.

Arif, sosok pria yang Betha taksir dari awal masuk kuliah. Ia naksir sejak melihat Arif berpresentasi di depan kelas pada saat pelajaran "Speaking" berlangsung. Selain itu sifatnya yang asik apa adanya dan selalu mendapatkan IP tertinggi di kelas membuat Betha jatuh cinta pada pandangan pertama.

"hahahhaa.. si Arif, jangan-jangan gak suka cewek kali tuh Bet, secara yaa Lo smart, manis, bohay jugaa.. siapa sih yang gak suka sama lo." Kata Marsha sambil menggigit sedotan teh botolnya.

"Itu dia cuy dan begonya gue, gue itu masih ngarepin dia buat jadi cowok gw. hadehh mungkin ini kali ya yang dibilang banyak orang kalo cinta tuh buta.. hahahahaa." Kata betha sambil menyilangkan sendok dan garpu setelah menghabiskan semangkuk bakso.

"Gue rasa sih Bet, Arif tuh masih pengen fokus kuliah makanya dia kaya gitu, yaa kalo lo sabar sih tungguin aja dia.. kalo gw sih mending cari yang laen deh." Ucap Clara memberikan masukan kepada Betha.

"Hemm gimana yaa.. bener juga sih kata lo Clar, mending yaa gw tungguin dia trus abis itu dia nembak gw.. kalo udah gw tungguin ehh ternyata dia malah milih yang laen buat jadi ceweknya dia, weleh-weleh.. bisa nyesek setengah mampus gue." Jawab Betha.

"Kalo lo gimana Clar, udah nemu??? mending sama si Hans aja deh yang udah jelas-jelas di depan mata."

"Lo pada gilaa kalii yaa, udah jelas-jelas lo semua tau kalo si Hans udah punya cewek.. dasar geblek lo berdua." Senyum Clara penuh harapan.

"Jiah.. dia mau coba-coba bohong sama kita Bet, udahlah Clar, lo ngaku ajaaa.. kita tau sebenernya lo juga suka sama Hans kan?" Kata Marsha sambil menjulurkan lidah melirik ke arah Betha dan meledek Clara.

"Hahahaha.. si Hans bilang, kalo kita jodoh yaudah di jalanin aja" Ucap Clara Mesem.

Hans, teman sekelas mereka yang memang sudah lama dekat dengan Clara. Mulanya Hans hanya sering curhat masalah pribadinya, saking seringnya curhat dengan Clara, Hans pun merasa nyaman. Rasa nyamannya curhat dengan Clara melebihi rasa nyaman yang Ia rasakan saat bercerita dengan ceweknya.

"Jadi dah lu lama-lama." Betha Yakin

"Hahahaha.. Amin, malay juga gue lama-lama jomblo. udah yuuk ahh, masuk kelas." Ajak Clara sambil meletakkan tas selempang ke pundaknya."

"Yuuukk" Jawab Marsha dan Betha.

Saat berjalan menuju kelas, ada sosok pria yang berteriak memanggil nama Betha.

"Bet.. Betha..."
"Anton." Jawab Betha.
"Kita ke kelas duluan yaa Bet." Pamit Marsha dan Clara.
"Okey, kalo udah ada dosennya bbm gw yaa guys." Ucap Betha.
"Kenapa Ton?" Tanya Betha sambil memberikan senyum manisnya.
"Em, gimana yaa" Jawab Anton tak jelas, matanya tak berani memandang wajah Betha.
"Helloo, kenapa? yaudah kalo gak ada yang mau diomongin yaa gw ke kelas yaa." Ucap Betha sambil perlahan meninggalkan Anton.
"Bet, Betha tunggu dulu.. buru-buru banget sih ke kelas." Panggil Anton.
"Iya, ada apa?" Tanya Betha sekali lagi.
"Besok ada acara?"
"hemmm.. nggak sih." Jawab Betha malu-malu "kenapa?"
"Besok bisa nemenin gw gak ke acara ultahnya temen gw?? mau yaa Bet, iseng aja kalo jalan sendiri." Ucap Anton dengan wajah penuh permohonan.
"Okey, besok jam berapa n mau ketemuan dimana?" Tanya Betha Padat.
"Okey, besok jam 7 malem gw jemput ke rumah lo aja yaa."
"Okey, sampe ketemu besok malem yaa." Ucap Betha pamit sambil berjalan menuju kelasnya.
"Betha........................................" Anton berteriak
"Oh My God !!! kenapa lagi??" Tanya Betha ramah.
"Gak apa-apa.. cuma mau bilang makasih.. hehehehe..."
"okey.. *_^" Kata Betha sambil mengedipkan mata sebelah kirinya.

Kelas pun ramai berisik, rupanya dosen mata kuliah malam ini tidak hadir, mungkin karena hari ini adalah Jumat yang merupakan hari terakhir untuk kuliah. Betha masuk kedalam kelas dengan wajah super ceria, senyum-senyum sendiri tak jelas.

"Guys" Ucapnya teriak sambil berlari kegirangan menuju kursi belakang tempat dimana Clara dan Marsha duduk.
"Kenapa lo? kebiasaan kalo lagi seneng pasti kaya orang gila." Tanya Marsha.
"Mulai Sinting dia." Ucap Clara menambahkan.
"Lo tau gak sih, besok kan malem minggu yee cuy, Anton ngajak gw buat nemenin dia ke party temennya... seneng banget gw.. hahahaha.. OMG besok gw harus pake baju apa yaa?" Betha kegirangan.
"Hadeuuhhh.. baru diajak jalan sama Anton aja girangnya bukan maen, yaelah.. pake aja yang ada lah.. gaun lo kan banyak Bet, tinggal pilih mau merah, kuning, ijo, dilangit yang biru." Ucap Clara sambil menyanyikan lagu Balonku.
"Huft, gak seru lo ahh.." Kata Betha tanpa ekspresi.
"Udahlah cantik, lo pake gaun lo aja yang warna item.. itu keliatan lebih anggun." Sambung Marsha memberikan saran.
"Oke deh.. thanks yaaa."

Anton, salah satu mahasiswa jurusan Ekonomi. Lumayan tampan, gayanya keren dan gak malu-maluin buat diajak kondangan. hehehehe.. Orangnya asik dan kharismanya membuat setiap wanita di kampus terpukau dan berlomba-lomba untuk mendapatkan cintanya. Maka tak heran, saat dirinya meminta Betha untuk menemaninya ke acara ulang tahun temannya, Betha mendadak kegirangan. Apalagi melihat statusnya yang sekarang sebagai jomblowati. Wow.. "Peluang yang sesuatu."

Saat mereka sedang asik mengobrol, tiba-tiba muncul pria yang berbody agak gendut.
"Clar, tar malem gw mau curhat lagi yee." Ucap Hans kepada Clara.
"Curhat mulu kerjanyee.." Ucap Marsha meledek.
"Bayar Lo kalo mau curhat sama sahabat gw." Betha menambahkan.
"Iyakk.. ntar gw bayar dah pake cintaaa.." Ucap Hans halus sambil becanda.
"Jiahhhhhhhhhahahahaha..." Marsha, Clara dan Betha kompak berteriak. Teriakannya mampu memalingkan seluruh mata yang ada dikelas.
"ssssssstttt.. udah ahh malu lu diliatin orang-orang." Hans mengontrol.
"Oke, Hans gw tunggu teleponnya ntar malem yaa." Ucap Clara mengizinkan Hans untuk meneleponnya malam ini.
 "Ehemmmm.." Betha yang sengaja batuk.
"Sebentar lagi.. bakalan ada yang melepas masa jomblonya." Ucap Marsha dengan nada melambung.
"Apaan sih.. dia itu cuma curhat masalah biasa kok." Clara mengelak.
"Yaaa.. awalnya emang biasa, tapi lama-lama jadi luar biasa.. itulah hebatnya cinta cuy." Betha sok puitis.
"Hadeuhh.. gw mau balik ah, ngapain di kampus lama-lama.. cabut yuukk udah jam 9 malem juga, mending molor di rumah." Ajak Clara kepada sahabatnya, Ia mulai gerah karena Marsha dan Betha yang tak pernah berhenti meledeknya.
"Wokeeee.."

Malam Sabtu. Biarpun Marsha orangnya rame dan cablak, namun Ia adalah seorang gadis yang aktif  pada organisasi remaja islam di lingkungan rumahnya. Ia sibuk menyiapkan baju untuk besok karena ada acara Tabligh Akbar di Masjid yang letaknya tidak jauh dari rumahnya. Sedangkan Betha, Ia masih saja sibuk dengan laptopnya dan membaca setiap article update di Yahoo, Bacaan favoritnya tak jauh dari masalah cinta. Maklum saja namanya juga anak remaja. Dan Clara, Ia sibuk memainkan handphonenya sambil menunggu panggilan masuk dari Hans.

"Kringgggggggg... Hans Calling"
"Duh kok gw jadi deg-degan gini yaa." Ucap Clara dalam hati sambil menekan tombol "OK" pada handphonenya.
"Holaaaaaaaa.." Sapanya ceria.
"Jeilahhh.. holaa.. holaaa.. halooo" Suara Hans nyaring semangat.
"Mau curhat apaan?" Tembak Clara tanpa basa basi
"Yaelah, nyantai aja ngapah.. lagi sibuk gak lo??" tanya Hans.
"Gak kok.. mau curhat apaan??" tanya Clara.
"Lagi ngapain?" Tanya Hans lagi yang tak menjawab pertanyaan Clara.
"Lagi tidur-tiduran aja sih.. mau curhat apaan?" tanya Clara masih dengan pertanyaan yang sama.
"Hehehehe.. sebenernya sih gue gak mau curhat apa-apaan sama lo.. cuma mau telepon lo aja, trus dengerin suara lo deh." Hans merayu bak anjing menggombal.
"Duh ileh." Ucap Clara malu-malu kucing. "gimana tuh kabar cewek lo?" tanya Clara menyambung curhatan pada malam kemarin.
Kemarin Hans sempat curhat masalah ceweknya yang memilih cowok lain, dengan alasan Hans tidak bisa memberikan perhatian yang lebih.
"Yaa.. gw sih terserah dia aja Clar, sebenernya gw sih bukan cuek sama dia. cuma dia aja yang ngerasa gw cuekin."
"Hemm, jangan gitu, coba lo introspeksi diri lo dulu. cewek itu emang paling seneng kalo dikasih perhatian.. hehehehe..sok tau yaa gw." Ucap Clara bak dokter cinta.
"Kalo gw kasih perhatian gw ke lo boleh gak?? hehehehe.." Tanya Hans meledek.
"Hehehehe.. kasih tau gak yaaa ###" Ucapnya menggantung.
"Clar, udah dulu yaa tar gw sambung lagi.. makasih yaa udah mau dengerin curhatan gw belakangan ini." Kata Hans yang ingin mengakhiri teleponnya.
"Oke." Jawab Clara singkat.

----------------------------------------------------------------------------------------------
 Malam minggu. Bisa dibilang malamnya anak muda. Malam dimana anak-anak remaja menghabiskan waktu bersama kekasihnya.  Untunglah Marsha dan Betha mempunyai acara masing-masing di malam ini. Namun kasian dengan Clara, hanya diam dirumah mengutak ngatik remot televisi, mencari acara yang enak untuk di tonton.

"Subhanallah.. cakep luar dalem nih orang." Ucapan kagum terlontar dari mulut Marsha yang melihat seorang remaja pria berwajah arab nan Tampan sedang membacakan Qur'an. Lefi, ketua majelis remaja di Masjid itu. Marsha dan Lefi sudah lama berteman dan bergabung dalam satu organisasi yang sama. Hanya saja Lefi lebih senior. Namun keduanya pernah berada dalam satu acara, saat acara Maulid Nabi Muhammad SAW beberapa bulan yang lalu, Lefi membacakan ayat Al-Qur'an sedangkan Marsha yang membacakan artinya. Marsha menyukai Lefi, namun Ia minder karena merasa dirinya tak pantas untuk Lefi.

Di lain tempat, Betha dan Anton sedang menghadiri acara ulang tahun temannya Anton. Acaranya dibuat sedemikian romantis. Ada pesta dansa.
"Kamu cantik malam ini." Ucap kagum Anton kepada Betha yang menggunakan gaun warna hitam sambil berdansa sederhana dengan Betha.
"Makasih." Kata Betha dengan nada suara Sexi.
"Kamu mau gak jadi pacar aku." Tembak Anton.
"hahahaha.. bercanda lo Ton." Betha seakan tak percaya jika Anton memintanya untuk menjadi kekasihnya.
"Serius Bet, lo mau yaa jadi cewek gw." Ucap Anton memohon serius.
Tanpa pikir panjang, Betha meng"IYA"kan, "Oke, kita jalanin aja dulu." Ucapnya senyum.
"OMG ini kaya mimpi." Ucapnya dalam hati sambil memandang wajah Anton.

Keesokan harinya, Betha, Clara dan Marsha tak sabar ingin berbagi cerita. Untuk kali ini tempatnya bukan di Pondok Sedap namun di taman belakang kampus. Mereka memilih taman belakang, karena suasana dan pemandangannya rindang nan sejuk.
"Gimana si Hans?" Tanya Betha mendahului pembicaraan.
"Hehehehe.. Ya gitu deh guys, dia telepon gw. Sebelumnya dia bilang kan mau curhat something, taunya tuh gak ada yang di curhatin, dia cuma mau ngobrol sama gw doang." Ucap Clara cekikikan.
"Tuh kan apa yang gw bilang Clar, suka dia lama-lama sama lo." Kata Marsha.
"Tapi dia udah punya cewe Sha, ogah gue kalo disebut PHO."
"Hah apaan tuh PHO?" Tanya Betha yang belum mudeng.
"Perusak Hubungan Orang." Jawab Clara.
"Kalo kaya gitu mah namanya bukan PHO cuy, ini masalah nyaman dan tidak nyaman. lagian masalah renggangnya hubungan si Hans sama ceweknya kan bukan gara-gara lo hadir ditengah-tengah hubungan mereka, tapi karna ceweknya Hans yang milih cowok lain." Marsha dewasa menjelaskan.
"Betul tuh Clar, setuju gw sama si Marsha." Betha mendukung.
"Hihihi.. dewasa juga lo Sha, bener sih. yaa tapi selama ini kita masih temenan.. jalanin dulu ajalah.. gimana Sammy?? udah berhasil deketin dia?" Tanya Clara.
"Udah, gw udah smsan sama dia."Jawab Marsha singkat.
"Smsan apaan lo?" Tanya Betha.
"Gw bilang ke dia, Sammy gw naksir sama lo, andai lo jadi cowok gw.. hehehehe..." Jawab Marsha ganjen.
"Gokil.. lo sinting Sha.." Ucap Betha sambil melotot sedangkan Clara hanya senyum-senyum tak jelas.
"Yee.. maksud gw kan becanda Bet." Ucapnya Melas.
"Trus-trus dia beles gimana?" Tanya Clara semakin penasaran.
"huhh, balesannya ngebetein.. dia nanggepinnya serius.. dia bales sms gw n bilang "apaan sih lo." parah yee sok ganteng banget sih tuh cowo."
"hahahaha.. lagian, cowok alim kaya gitu lo ajak becanda.. gw juga bingung sebenernya yang salah n yang bener siapa." Ucap Betha menggelengkan kepala.
"Hahhaha.. bodo amat ah, tapi gw yakin cuy, suatu saat dia bakalan ngejar-ngejar gw." Ucap Marsha yakin 99,99 %. gimana kencan lo sama si Anton?" Sambung Marsha.
"Hemm.. hehehehe.." Jawab Betha tak jelas.
"kalo ekspresinya Betha kaya gini, gw rasa sih ada sesuatu" Ucap Clara menerawang sambil mengelus-elus dagunya.
"Iya, emang ada.. gw jadian sama Anton guys."
"SINTING !!!" Kata Clara dan Marsha kompak.
"Lo gila Bet, lo kan tau kalo Anton itu playboy kelas berat di kampus kita.. lo bisa jadi cewek ke nomer sekian.. sekian.. sekian dan terima kasih.. gw gak setuju ah klo lo jadian sama dia.. gw heran kok lo bisa suka sama dia yaa.. udah jelas-jelas dia itu bukan tipikal lo banget." Ucap Clara yang tak berhenti mengoceh sedangkan Marsha hanya diam bodoh karena speechless mendengar Betha jadian dengan Pria Idaman Kampus.
"Gimana yaa cuy, abis daripada nungguin yang gak pasti, mending gw pilih dia aja yang jelas-jelas udah ada di depan mata. bosen juga gw lama-lama ngejomblo. lagian kalo gw liat-liat yaa "Bad boy" itu lebih menarik." Ucap Betha PD.
"Ya tapi caranya gak gini juga sih Bet, lo belom terlalu lama ngenal Anton, trus langsung jadian. Apalagi kita tau Anton kaya gimana di kampus. Dari tampangnya aja udah bener-bener ketauan kalo dia playboy kelas kakap. Yang ada ntarnya lo cuma jadi korban perasaannya dia doang.. Oh.. NO NO NO.. gw gak rela kalo sahabat gw sendiri patah hati trus body lo berubah jadi kurus.. Oh My God.. nggak deh, ngebayanginnya aja udah ngeri." Ucap Marsha membuat Betha Ilfil.


"Hemmm.. gimana dong guys??? gw udah terlanjur terima cintanya Anton, trus sekarang gw harus bilang putus gitu?? hadehh baru aja gw pengen ngelepas status jomblo gw." Ucap Betha tak semangat.
"Makanya, lo tuh yaa kalo cari cowok yaa di liat-liat dulu kepribadiannya. Jangan main asal terimoo aja.." Clara memberikan nasihat.
"Yaudah, mending gini aja deh, lo jalanin aja dulu sebulan, tapi lo jangan terlalu serius yaa sama dia. gw takut ntar lo kejebak sama mulut manisnya.. tar klo udah sebulan baru deh lo putusin, tapi klo lo udah ngerasa nyaman, yaudah lanjut aja.. gw gak bisa maksa.. cuma kasih saran aja." Kata Marsha.
"Oke deh.. tenang aja guys.. I know what to do" Ucap Betha senyum simpul.
"Hati-hati lo." Kata Clara.
"Hahahaha.. Betha.. Betha, pelajaran pinter bener, tapi kalo urusan cinta nol besar.." Marsha meledek.
"Haduhh, udah deh guys.. yaudah liat ntar aja, udah yuk ahh kita nongkrong di kelas aja, bentar lagi magrib n Lo tau sendiri mata kuliah pertama dosennya kiler gila." Ucap Betha sambil berjalan meninggalkan taman, Clara dan Marsha berjalan mengikutinya dari belakang.

Adzan Magrib sudah berkumandang. Betha, Clara dan Marsha bersiap-siap untuk Shalat Magrib berjamaah. Seperti biasa, yang menjadi imamnya adalah Sammy. Betha dan Clara melirik ke arah Marsha, rupanya Ia sedang senyum-senyum sendiri tak jelas, matanya memandang Sammy, semoga saja shalatnya khusuk.

Setelah selesai Shalat Magrib, Marsha menghampiri Sammy.
"Gilee beb, suara lo waktu jadi imam indah bener dah.. hahahaha.." Ucapnya sambil bercanda kepada Sammy.
"Hihihi.. biasa aja si Sha, lebay deh.." Ucap Sammy, Tumben kali ini saat disapa oleh Marsha Ia tersenyum, karena biasanya Ia hanya menunjukkan wajah tanpa ekspresi tanda bahwa dirinya tak suka bercanda. Namun hari ini berbeda, ekspresinya menyambut candaan Marsha. Mungkin ini hikmah shalat magrib. ^_^
"Oiya, Sha semalem sorry gak bales smsnya. gw ketiduran." Kata Sammy nyantai sambil memakai sepatu kets warna putih.
"Huft.. sombong banget sih lu." Marsha meledek. Dalam hatinya berucap "Gilaaa, kaya mimpi gw, tumben banget nih sikapnya Sammy kaya gini.. gw gak lagi mimpi kan yaa??" Ucapnya sambil menepuk-nepuk pipinya untuk membuktikan kalau dirinya tidak sedang bermimpi. Matanya senyum melihat wajah Sammy yang bening.
"Ntar malem smsan lagi yaa??" Ajak Sammy. kali ini dirinya yang lebih agresif.
"Hah.." Ucap Marsha melongo, Ia masih tak percaya dengan sikapnya Sammy yang mendadak berubah setengah normal.

Setelah jam mata kuliah selesai. Arif, Sammy, Hans, Betha, Clara dan Marsha keluar pintu gerbang secara bersamaan.
"Asiiiiiiiikkkkk ada yang jadian...." Ucap Marsha cablak.
"Ciyeeeee.. ciyeeeee.. ada yang gak jomblo lagi nih.."Clara menyusul sambil melirik kearah Betha.
Betha hanya tersenyum kecut. Ia tak ingin ada yang mengetahui jika dirinya sudah jadian bersama Anton. Matanya melotot ke arah Marsha dan Clara, itu pertanda bahwa tak boleh ada satu pemberitahuan pun yang boleh di informasikan.
Karena sudah bersahabat lama, Marsha dan Clara mengerti apa yang Betha maksud. Betha tak ingin Arif mengetahui jika dirinya baru saja jadian bersama Anton.
"Wah, siapa yang jadian??" Tanya Arif.
"Gw yang jadian sama Sammy." Ucap Marsha bercanda.. hahahaha..
"Wihh.. PJ.. PJ.. Pajak Jadiannya traktir kita-kita aja dah di Pondok Sedap." Kata Arif.
"Hahahahaha.. Arif-Arif, si Marsha lo dengerin.. hahahhaha.." Ucap Sammy bercanda.
Clara, Hans dan Betha hanya tertawa saja.

Masing-masing memisahkan diri ke rumah masing-masing. Betha menuju tempat Parkir. Terlihat olehnya Anton yang sedang sandaran di mobil warna putih.
"Hey, udah lama nunggunya?" Sapa Betha senyum.
"Hemm.. baru 10 menit sih.." Ucapnya sambil membukakan pintu mobil sebelah kiri.
"Hehehehehe.. Maaf yaa, tadi ngobrol dulu sama temen-temen."
"Okey, gak apa-apa kok." Kata Anton pengertian.

Tak ada yang salah dengan hubungan mereka, namun tak dapat dipungkiri jika hati tak pernah bisa bohong. Betha tak merasakan cinta apapun. Hubungannya dengan Anton baru berjalan sekitar satu minggu. Betha sudah mencoba untuk menerima Anton menjadi pengisi hatinya kali ini. Namun, otaknya tak bisa berhenti memikirkan Arif. Entah mengapa, mungkin ini adalah "the real of love". Ia terus saja membohongi perasaannya. Akhirnya, dihari ke delapan setelah hari jadi mereka, Betha memutuskan hubungan. Ia tak bisa terus-terusan membohongi perasaannya, Ia tak ingin menyakiti hati Anton. Hubungan yang teramat singkat dan dikemas serba instan. Jadian instan dan putusnya pun instan. Saat ucapan putus dilontarkan oleh Betha, ada perasaan kecewa yang dirasakan oleh Anton, padahal sebelumnya Ia berjanji kepada dirinya sendiri untuk berhenti menjadi "playboy" kampus. Namun apalah daya, semuanya sudah terjadi. Ia hanya menerima keputusan Betha.

Kembali menjomblo dan bersemangat untuk mengejar cinta yang sesungguhnya. Ketika Betha baru saja putus dengan Anton, Clara baru saja PDKT dengan teman lamanya saat kerja di salah satu Department store.

Ferdy, seorang pria gagah dan berkulit putih. Mulanya, Ferdy hanya Chatting dengan Clara di facebook. Ferdy tertarik melihat foto profil Clara yang berdandan feminin. Karena yang selama ini Ia kenal, Clara adalah sosok wanita tomboy. Maklum saja, sudah tiga tahun mereka tak pernah bertemu kembali. Hari demi hari, mereka terus saja chatting. Hingga akhirnya datang sebuah ajakan ngedate dari Ferdy.

Hari ini adalah hari pertama Ferdy dan Clara bertemu lagi setelah sekian lama tak jumpa. Tanpa make up, Clara hanya menggunakan kaos oblong biasa berwarna kuning, celana jins dan sandal jepit. Tak ingin jaim, gayanya cuek bebek, padahal Ia ingin bertemu dengan pria Macho, Ferdy.

"Dimana Clar, gw udah di depan bioskop nih." Ferdy sms.
"Oh, udah di bioskop ya?? heemmm gw masih cari-cari jalan nih, buta banget sama jalanan daerah sini.. lo tungguin aja yaa.." Ucap Clara penuh dusta. Padahal dirinya sudah ada tak jauh dari bioskop dan melihat Ferdy sedang duduk di kursi depan pintu bioskop.
"Anjrit, keren banget si Ferdy." Ucapnya dalam hati.
Tak lama kemudian, akhirnya Clara menampakkan dirinya.
"Woy, udah lama nunggu ya?" Sapa Clara.
"Hey, udah hampir setengah jam sih." Jawab Ferdy sambil memandang penampilan Clara dari ujung rambut sampai ujung kaki.
Dari wajah Ferdy, terlihat bahwa Ia terkejut melihat penampilan Clara yang tak sesuai dengan Foto Profil facebooknya. Bukannya tambah cantik, tetapi ancur 100%. Clara yang saat itu memang sengaja berdandan amburadul, hanya bisa tersenyum melihat ekspresi wajah Ferdy yang mendadak ilfil.

Saat menonton film dalam bioskop, tak ada sesuatu yang menjadi bahan obrolah. Ferdy mendadak bisu, entah mengapa sikapnya berubah menjadi diam. Padahal, pada saat chatting dengan Clara, Ferdy sudah menanggap Clara sebagai kekasihnya. Ia selalu memanggil nama Clara dengan panggilan "Sayang". Apakah Ferdy benar-benar tulus mencintai Clara?? atau cuma sekedar iseng-iseng mengisi kekosongan hati?? memang tak ada yang tau tentang isi hatinya, karena tiba-toba saja sikapnya mendadak diam. Ada dua kemungkinan yang memang dirasakan, sedang menikmati film di bioskop atau memang sudah malas karena Clara berpenampilan tak seperti yang Ia bayangkan.

Clara memang sengaja berpenampilan seperti itu, Ia ingin tahu apakah Ferdy benar-benar mencintainya, karena yang tertanam pada mindsetnya Clara, jika seorang pria itu benar-benar mencintai wanitanya, Ia akan menerima wanita tersebut apa adanya.

Setelah film bioskop selesai diputarkan. Ferdy mengajak Clara untuk makan.
"Makan yuuk, enaknya makan dimana yaa??" Ajak Ferdy. dalam hatinya berkata "Gilaaaa, malu banget gw jalan sama cewe berantakan kaya gini.. huft, mungkin ini buat yang terakhir kalinya.." Ucap ferdy dalam hatinya sambil menyesal.
"Gue gak suka makanan Mall fer, makan di kaki lima aja yuk, pecel ayam disamping Mall kayanya lebih enak deh." Jawab Clara iseng.
"Oke, terserah." Kata Ferdy yang mulai BT.

Akhirnya mereka makan pecel ayam, ferdy menggunakan sendok garpu dan tetap menjaga gayanya yang "cool", sedangkan Clara, Ia makan super cuek dengan tangan tanpa mencucinya. Dan hal yang membuat Ferdy ilfil setengah mati, pada saat Clara menggeragoti tulang-tulang ayam yang garing dan sedap, kemudian menjilat setiap jari dengan lidahnya sambil berkata "Yummyyyyy" dan menggoyangkan kepalanya.

"Mampus lo, gue kerjain. Gue yakin lo pasti ilfil abieeesss sama gue dan sekarang gue tau kalo lo ternyata cuma liat penampilan gue aja.." Sambil tersenyum melihat wajah Ferdy yang memucat seperti mayat.

"Udah yuk Fer, balik, udah kenyang gue." Ajak Clara sambil bersendawa.
"Oke, ehh Clar, sorry banget ye gue gak bisa nganterin lo balik, ada urusan yang harus gue selesain." Kata Ferdy mencari alasan.
Padahal sebelum kencan Ferdy janji jika Ia ngedate bareng, Ia akan mengantarkan Clara sampai ke rumah. tetapi semuanya berubah, Ferdy sudah muak dengan gaya dan tingkah laku Clara.
"Hahahaha.. gak apa-apa, gue bisa pulang sendiri kok. thanks yee udah traktir gue." Kata Clara ceria tanpa beban.
"Iya, sama-sama." sambil mengenakan helm dan menaiki motor ninjanya yang berwarna merah merona.

Setelah Clara tiba di rumah. Ia sms Ferdy untuk mengucapkan terima kasih sekali lagi kepadanya. Namun Ferdy tak membalas smsnya dan sejak saat itu, sudah tidak ada komunikasi lagi. Ferdy menghilang seperti ditelan oleh bumi dan Clara masih menikmati hidupnya menjadi jomblomania.
Clara yakin, suatu saat akan ada pria baik yang akan menerima dirinya apa adanya.

Tak terasa sudah di penghujung semester 5. hari ini adalah pembagian KHS. Mereka menerima nilai yang bagus diatas rata-rata dan Arif tetap menjadi juara bertahan yang mendapat IP tertinggi di kelas. Tak ingin melewatkan waktu begitu saja, setelah pembagian IP, Clara, Betha dan Marsha kumpul bersama di tempat nongkrong paling favorit "BAKSO PAK KUMIS."

Sambil menikmati bakso urat super pedas, mereka memulai obrolan.
"Gw udah mutusin Anton guys." Ucap Betha memulai percakapan.
"Widih, gilaa lo Bet.. lo belom ada sebulan kan jadian sama dia?? sinting nih orang.. trus si Antonnya gimana?" tanya Marsha.
"Gue gak bisa bohongin perasaan gue juga Sha, daripada terus-terusan n kelamaan.. gak enak juga kan.. ya, dia marah-marah lah sama gue, dia bilang kenapa diterima waktu itu dia nembak gue.. trus dia bilang yaudah deh terserah gue aja."
"Hadeh, yaudah nih pelajaran aja buat lo. Untuk kedepannya, lo harus pikir panjang kalo mau nerima cowok, lo harus tau asal usulnya dari mana." Clara menasehati.
"Iya deh.. gimana Sammy Sha?" Sambung Betha.
"Jiahhh.. lo tau gak si guys.. ternyata emang bener yaa, bumi tuh berputar, sekarang malah kebalikannya dia yang ngejar-ngejar gue.. emang dasar aneh tuh cowo. Lo tau gak sih, dia itu nembak gue." Kata Marsha sambil senyum merem.
"HAH" kompak Betha dan Clara.
"Yakin lo?" Kata Betha setengah tak percaya.
"Yakin gue Bet, nih smsnya masih ada.. dia bilang dia juga suka sama gue.. si Sammy bilang juga katanya lucu aja kalo gw n dia pacaran.. secara yaa dia pendiem n gw pecicilan.. cocok kan kalo ketemu." Jawab Marsha PD
"Trus lo langsung terima dong?." Tanya Clara serius.
"Gak Clar, gue udah males banget.. kemana aja dari dulu waktu gue suka sama dia, eh dianya jaim.. sekarang gue udah mulai cuek, dianya malah ngedeketin gue. males gue.. Gak lah, gak mau lagi gue." Jawab Marsha tegas.
"Oh My God, sayang banget Sha, gilaaaaa kalo lo bisa jadi pacarnya Sammy, lo pasti seneng banget deh.. dia itu hampir perfect menurut gue. ganteng, trus agamanya juga oke, tampan pula." Ucap Betha semangat membuat Marsha semakin bersalah.
"Lo jangan ngomong gitu dong Bet.. hahahaha.. tapi bodo lah, gue masih bisa cari pacar lagi yang jauh lebih baik dari dia.. Yang penting gue udah puas, kalo ternyata perasaan yang gue alamin dulu, sekarang dirasain sama Sammy." Sambil mengunyah bakso.
"Aneh-aneh aja si Marsha." Ucap Clara yang kehabisan kata-kata.
"Hem, bagus sih Sha, biar dia juga bisa ngerasain apa yang lo rasain.. gue juga pengen suatu saat si Arif bisa ngerasain hal yang sama.. hahahaha.." kata Betha santai.
"yang penting lo yakin sama diri lo sendiri Bet, yakin kalo suatu saat dia ngejar-ngejar lo." Marsha menggurui.

"Gue yakin Bet, lama-lama lo juga bakalan jadian sama Arif." Clara Yakin.
"Hahahahaha.. masa sih, gak ada tanda-tanda darurat sama sekali soalnya cuy." Ucap Betha.
"Gue sama kaya Clara Bet, gue yakin suatu saat dia bakalan ngejar-ngejar lo.. kemaren gue pulang bareng sama dia, yaa gue sindir-sindir tentang lo gitu sih, dia bilang dia juga takut kalo suatu saat posisinya berubah jadi dia yang ngejar-ngejar lo.. ya kita liat aja nanti.." Marsha menjelaskan.
"hahahaha.. tapi males juga sih gue lama-lama nungguin cinta yang gak pasti.. bener kata lo Clar, mending gue nyari yang lain aja deh." Ucap Betha semangat.
"Teus sekarang udah ada belum??" Tanya Clara usil.
"Hem, ada 5 cuy." kata Betha sambil menunjukkan kelima jari dengan tangan kanannya.
"WISSSSSSSS.." Clara dan Marsha histeris.
"Siapa aja Bet, nemu dimana?" Marsha kepo ingin tahu.
"Hem, yang 2 itu temen kantor gue namanya Pras n Dedy, terus temen SMA gue dulu sekarang juga lagi deket sama gue, namanya Adi, n 2 orangnya lagi itu ada namanya Reza dan Iyan, yang gue kenal di dunia maya.. kalo buat Reza sama Iyan sih gue belom pernah ketemu sama sekali, cuma mereka asik aja kalo diajak ngobrol n kalo gue liat dari fotonya sih gak ancur-ancur banget. So, gue tinggal milih aja mau macarin yang mana." Ucap Betha nakal.
"Hemmm.. bagus-bagus.. seleksi itu penting." kata Clara.

"Btw, lo gimana kemaren jalan sama mantan temen kerja lo itu siapa namanya Clar?" tanya Marsha.
"si Ferdy?? hahahahhaa.. gue kerjain abis tuh orang. Pokoknya gue bikin dia seilfil-ilfilnya sama gue."
"Hah, maksudnya??" tanya Betha.
"Kemaren gue diajak nonton sama dia.. gue gak dandan cuy, gue cuma pake kaos oblong, jins n sendal jepit, trus pas selesai nonton gue makan pecel ayam sama dia.. dia makan pake sendok garpu, gw pake tangan, trus gw sengaja ngejilat-jilatin jari gue pas selesai makan.. ya dia ilfil abislah." Clara menerangkan.
"Gilaaaaa, trus dia gimana tuh." Tanya Marsha heran.
"Dia langsung ilfil sama gue, trus udah gitu pas pertama kan dia janji mau nganterin gue  pulang kalo gue kencan sama dia, ehh saking ilfilnya dia cari-cari alesan gitu lah.. dia bilang ada acara makanya dia gak bisa nganterin gue balik.. yaa gue mah udah tau, kalo dia itu udah ilfil sama gue. Ini pelajaran buat lo semua guys, mending cari cowok yang bisa nerima kita apa adanya deh.. jangan suka jaim kalo di depan mereka.. tunjukin yang jelek-jelek dulu, biar kita bisa liat keseriusan tuh cowok."

Marsha dan Betha hanya mamanggutkan kepala, mereka cukup paham dengan apa yang Clara katakan ternyata ada benernya juga.









---------------------cerita nya lanjut besok yaa----------------


 








Kamis, 02 Agustus 2012

Feel better

Pagi kemarin selepas sahur memang mataku sulit sekali untuk diajak kompromi, bawaannya ngantuk dan ingin nempel sama bantal n guling. Namun rasanya kurang afdol saja jika aku langsung tidur dan meninggalkan solat subuhku. Makanya ku tahan sampai azan subuh berkumandang dan aku laksanakan solat subuhku, setelah itu barulah aku tidur lagi. Lumayan, 1 Jam untuk tidur sebelum pergi ke kantor.

Astagfirullah, alarm handphone ternyata gagal membangunkanku. Alarm tetap berbunyi, namun mata ini sulit sekali untuk dibuka. Namun ku paksakan, aku harus bangun karena ada banyak pekerjaan yang menunggu di meja kantorku. Maklum saja, awal bulan ada laporan yang harus ku kerjakan. Perjalanan panjang yang dihiasi kemacetan membuatku lelah. Lagi-lagi mata ini tak bisa aku ajak komromi, bawaannya mau merem dan susah melek. aku sudah meyakinkannya untuk terus melek sampai aku tiba di kantor, namun ternyata ia tak mau dengar. tetap saja merem. Akhirnya aku mengendarai sepeda motor dengan mata setengah melek. SUPER GILA !!!

Bunyi klakson motor lain tak berhenti memberikan irama keras yang membangunkan mata ini, tubuh ini sontak melemas. Mungkin karena ini efek kurang tidur dan kecapean juga.

Pagi ini, agak mendung namun masih sejuk. Aku berangkat menuju kantor, keadaanku agak membaik karena kemarin aku baru saja dilanda penyakit "ngantuk dijalan" yang hampir membuat nyawaku hilang. Alhamdulillah, Allah SWT yang sangat baik kepadaku masih melindungiku.
Tubuh ini lebih fresh dari hari sebelumnya, karena yang aku rasa aku sudah cukup tidur. Setibanya di kantor, ada yang aneh dengan tubuhku ini. Perutku mulas tingkat tinggi, kakiku gemetaran, kepalaku pusing seperti diajak muter-muter keliling dunia, dan badanku sontak menggigil. Ini keadaan super buruk yang pernah aku rasakan. Dinginnya AC kantor juga menambah rasa menggigilku yang semakin menjadi.

Oh My God, tak tahan aku tak tahan. kondisinya serba salah. perutku mulas tapi bukan ingin buang air besar, akhirnya aku muntahkan saja karena sepertinya gejolak perutku yang menggejolak dan larvanya minta segera ku buang. Keadaannya bukan lebih membaik ternyata malah lari ke bagian kepala. pusing tujuh keliling dan serba salah. Saking tak kuatnya menahan rasa sakit, akupun menangis. Malu aku malu, karena aku seperti anak kecil yang menangis meronta-ronta yang minta segera di gendong oleh ibunya.

Aku sadar, ternyata perhatian dari teman-teman kantorku bisa mengurangi rasa sakit yang aku rasakan. segala jenis obat untuk mengurangi rasa sakit diberikan kepadaku. Sahabat-sahabat kantorku yang sudah aku anggap seperti kakak kandungku sendiri. Mba Wulan sibuk menuangkan air panas ke dalam botol untuk ditempelkan kedalam perutku, sedangkan Mba Siti mencari obat promag di kotak obat, Mba Novi sibuk membuatkanku teh manis hangat dan Bang Johanes sibuk mencari kunci mobil operasional untuk mengantarkanku pergi ke rumah sakit jika sakitku tak kunjung reda. Subhanallah, mereka sungguh baik kepadaku.

Namun tak lama kemudian, Bpk. Dr. Bambang yang sudah aku anggap sebagai ayahku sendiri tiba dikantor,  Ia segera memeriksaku dan memberikan resep obat kepadaku. Ia bilang Penyakit Mag ku kambuh ditambah lambungku bermasalah karena jarang makan dan kurang minum air putih ditambah lagi kondisiku yang stress. Akupun bingung stress karena apa. Setelah diberikan resep, Mas Khalid OB kantorku pergi ke apotik untuk membelikan obatnya.

Sekarang aku merasa baikan. Terima kasih untuk semua orang-orang yang sayang kepadaku. Jasa dan pertolongan dari kalian tak akan aku lupakan.