Diam tanpa kata
Kesan itu yang ku potret saat pertama kali bertemu
Acuh tak acuh
Seakan kau tak butuh
Adakah sejentik kepedulian pada dirimu?
Ah, aku tak yakin pada hal itu
Wajahmu mengingatkanku pada sosok pahlawan dalam hidupku
Tapi itu dulu
Kau luncurkan kebaikanmu
Kau hargai aku dengan sikapmu
Tanpa memandang siapa aku dan darimana asalku
Tetes demi tetes buih persahabatan merekah
Aku belajar banyak hal darimu
Tentang uniknya duniamu
Kepandaianmu, keanehan dirimu
Semua tentangmu, tentang cinta
Tentang segalanya
Kau bisikkan curhatmu
Tentang cerita cintamu
Dan ternyata
Diam-diam kau buaya juga
Manis sikapmu telah menggoda hati sang putri
Kau bekukan hatinya
Kau permainkan cintanya
Kau rampas kelembutannya
Hanya kedustaan yang kau pancarkan untuknya
Tapi biarlah,
Tetap nikmati duniamu
Ingatlah, Tuhan tahu tapi menunggu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar